kuuntai kata demi kata jadi bebaris puisi
sekian waktu hari ke hari
menari ramai, menghati sepi
tersuruk di terik hari, terkantuk di dini hari
aku tak peduli
yang penting puisiku jadi
akupun kian tak peduli
jejariku kakunyeri
tenggorokanku digorok api
yang penting puisiku jadi
entah dinikmati
entah dihargai
entah dipeduli!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar