Gelar Nasional Musikalisasi Puisi 2011
Sumut Juara Nasional
Medan, Batak Pos
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi saksi keberhasilan tim Musikalisasi Puisi Sumatera Utara (Sumut) meraih juara pertama Gelar Nasional Musikalisasi 2011 yang berlangsung pada 25—27 Oktober lalu. Kegiatan Gelar Nasional Musikalisasi Puisi merupakan agenda rutin Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (dulu Pusat Bahasa) Jakarta. Pada kegiatan tersebut, Sumut diwakili tim Musikalisasi Puisi Sanggar Rumput Hijau SMA Negeri 2 Binjai. Sebelumnya, tim ini berhasil menjadi juara pada ajang Festival Musikalisasi Puisi ke-6 Tingkat SLTA se-Sumatera yang berlangsung di Palembang 4—6 Juli 2011.
“Ini hasil kerja keras dan upaya maksimal banyak pihak,” kata Hasan Al Banna, koordinator tim kepada wartawan. Di Bandara Polonia, tim Sumut disambut oleh Wakil Walikota Binjai, Timbas Tarigan, Kadis Pariwisata Kota Binjai, Kepala Sekolah dan staf pengajar SMA Negeri 2 Binjai.
Hasan mengatakan, secara teknis, selain digodok pelatih (Suryo Handoyo) dan Novianti, S.Pd (guru bahasa Indonesia), tim Sumut juga melibatkan beberapa rekan seniman yang lain. Tahan Perjuangan (praktisi musikalisasi puisi/dosen Etmusikologi USU), M. Raudah Jambak (sastrawan), A. Rahim Qahhar (sastrawan) dengan sukarela menyumbangkan pemikiran-pemikiran kritis terhadap penampilan tim Sumut. Dalam persiapan nonteknis, sinergi antara Balai Bahasa Medan dan SMA Negeri 2 juga berlangsung dengan baik.
“Beberapa bulan lalu, sanggar ini juga telah memproduksi album musikalisasi puisi bertajuk Puisi Cinta untuk Anakku. Selain itu, tim ini kerap naik panggung pertunjukan di beberapa kegiatan, baik di Binjai maupun di Medan. Semua ini merupakan bagian dari persiapan anak-anak,” ungkap Hasan terkait persiapan tim Sumut.
Hasan juga membeberkan bahwa tanggal 24 September 2011 lalu Sanggar Rumput Hijau SMA 2 Binjai sempat menggelar konser musikalisasi puisi bertajuk Lukisan Binjai di Taman Budaya Sumut. Menurut Hasan, proses ini secara tidak sadar semakin mematangkan penampilan tim, baik secara teknis, terlebih mental.
Pada Gelar Nsional Musikalisasi Puisi 2011, tim Sumut yang diawaki enam personil, yaitu Sepli Rodensia Sipayung, Dwi Sartika Rahmadani br. S, M. Arfan Fahmi, Qori Fajar Hermawan, T. Aulia Mufti Sani, dan M. Yudha Al Hakim menampilkan dua puisi. Puisi pertama yang tercatat sebagai puisi wajib berjudul “Sepisaupi” karya Sutardji Calzoum Bachri dan puisi kedua “Di Titi Gantung Kuasah Rindu” karya A. Rahim Qahhar. Puisi “Sepisaupi” dipoles dengan etnik Karo dan etnik Melayu Deli mewarnai puisi A. Rahim Qahhar.
Setelah fase penyisihan dan final berlangsung, dewan juri yang terdiri dari Sujiwo Tejo (seniman/budayawan), Ully Harry Rusady (penyanyi/pencipta lagu) dan Iman Soleh (penyair), memutuskan tim Musikalisai Puisi Sumut sebagai penampil terbaik pertama. Tim Sumut menyisihkan sepuluh kontestan lain, yakni provinsi Jawa Tengah (peringkat kedua), Sulawesi Tenggara (peringkat ketiga), Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Bali.
“Keberhasilan ini dapat melapangkan jalan bagi kesastraan melalui musikalisasi puisi merebut hati kawula muda. Idealnya, capaian peringkat bukan tujuan utama, tetapi bagaimana para siswa tertarik mengapresiasi sastra. Sebagai wujud apresiasi terhadap puisi, musikalisasi puisi diharapkan mampu menarik keinginan orang ramai mendalami sastra, khususnya kaum muda.”
“Pengaktualisasian puisi melalui musik dengan segala kemungkinannya dianggap sebagai cara yang lumayan ampuh menggiring siswa-siswa ke lingkungan puisi. Dengan demikian, musikalisasi puisi dapat menjadi salah satu media alternatif dalam pengembangan kreativitas siswa. Melalui musikalisasi puisi, siswa tidak hanya berpeluang dengan leluasa mengapresiasi puisi, tetapi juga berkesempatan lapang dalam mengapresiasi musik,” papar Hasan Al Banna.
(Release)/ MYR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar